Selasa, 30 Mei 2017

Louis Vuitton Wallet : Monogram (Emilie)

Kali ini bukan tas yang akan dibahas, namun dompet LV Emilie. Warna monogram yang menjadi iconic LV paling banyak dipilih oleh para wanita (maupun pria). 

Dalam varian wallet LV, Emilie merupakan salah satu yang berada di kategori "harga bersahabat", dibandingkan varian lain. Kali ini saya mendapatkan dompet made in france, sebelumnya ditawarkan made in spain. Sebenarnya sih sama saja, tapi entah kenapa sepertinya yang buatan France tampak lebih "LV"


Untuk material dan kualitasnya tidak diragukan lagi, alias sangat rapi. Potongan bahan pun tidak sembarangan dan sangat presisi. Jahitan pun sangat rapi.


Selain itu, untuk kancing dompet, ada tulisan Louis Vuitton



Ketika dompet dibuka, untuk tempat penyimpanan kartu, boleh dikatakan dompet ini hanya memiliki 4 sisipan kartu. Sangat sedikit. Di dalamnya hanya terdiri dari 4 kompartemen penyimpanan, dimana 1 kompartemen dengan penutup resleting.

Untuk menaruh kartu lainnya sebenarnya bisa ditaruh di dalam, dengan susunan memanjang supaya dompet tidak membelendung. Alangkah baiknya kartu-kartu yang tidak terlalu sering dipakai ditaruh di rumah saja karena sayang dompetnya kalau terlalu penuh nanti malah susah menutupnya.

Oia, untuk barcode ada di dalam dompet di kompartemen. Barcode terdiri dari 2 huruf dan 4 angka. 2 huruf untuk negara pembuatnya. Angka ke-1 dan 3 menunjukkan bulan pembuatan dan angka ke-2 dan 4 menunjukan tahun pembuatan (kalau tidak salah yaa)


Well sekian review Louis Vuitton Wallet : Monogram Emilie

(Semoga ada rezeki lagi untuk review lainnya, terutama tas ya🤓👌🏻)








Rabu, 24 Mei 2017

Tas Longchamp Le Pliage : awet dan minim perawatan

Sebenarnya saya sudah lama punya tas ini, dan tas ini termasuk awet + gak banyak perawatan yang ribet. 
Yang warna merah, saya beli th 2010 dan yang cokelat th 2013, jadi di foto ini bukan gambar tas baru (maklum yaa agak kotor dikit karena sering dipakai dan gak pernah dicuci sejak beli pertama) ehehehe

Untuk mengetahui tas longchamp asli atau palsu, silakan raba tasnya, maka akan terasa perbedaannya. Tas palsu cenderung licin sementara tas asli agak sedikit keras (seratnya terlihat). Gagangnya pun terbuat dari kulit asli.


Contoh diatas dua-duanya asli karena tas palsu yang pernah saya beli untuk percobaan duluuuu gak sengaja terbuang sama si mamang yang kerja dirumah (dikira udah ga dipake lagi 👀)


Dalem tasnya ada label seperti diatas untuk tas asli. Kalau palsu tidak ada. 
Selain itu material dalam tas juga berbeda dengan yang palsu, tas longchamp asli memiliki material dalam yang baik. Kalau tas palsu tas hanya terdiri dari satu lapis saja, dalamnya tidak dilapis seperti gambar diatas



Material gagang dan tutup tas dari kulit asli dan gambar embos logo Longchamp seperti diatas. Pada material kancing juga ada tulisan Longchamp. Untuk jahitan sangat rapi menggunakan benang putih.


Di dalam tas ada petunjuk cara perawatan tas seperti booklet kecil warna hijau.

Bagi yang tertarik tas longchamp, sebaiknya beli di toko LC di Plaza Senayan (dijamin asli karena toko Longchamp) Atau kalau harganya mau lebih murah bisa beli di bandara duty free shop waktu itu ada di terminal 2 international. 

Tas Longchamp Le Pliages ini dibanderol mulai harga 1 juta-2 jutaan. 

Selasa, 23 Mei 2017

Membedakan Bahan Tas Louis Vuitton Asli dan Palsu

Tas merek LV dikenal prestigious. Modelnya juga bagus dan disukai oleh hampir semua wanita di dunia. Sayang, karena harganya mahal, banyak tas LV palsu beredar. Banyak artikel membahas bagaimana caranya membedakan tas LV asli dan palsu.. berikut akan saya bahas dari sisi bahan cokelat untuk tas/dompet monogram (yang paling banyak dipalsukan)


Lihat gambar diatas, ada tas dan dompet LV disusun berbarengan. Mana yang asli?

Sepintas sama, tetapi terdapat perbedaan pada kualitas bahan. Bahan LV asli terasa agak keras dan mantap. Sementara yang palsu terasa lebih halus dan glossy.

Dari sisi warna cetak brand LV, pada barang yang asli warna kekuningan agak gelap (menurut saya agak sedikit kemerahan), sementara yang palsu warnanya kuning agak cerah dan pudar.

Untuk warna dasar (warna cokelat tua), LV asli berwarna cokelat gelap, sementara LV yang palsu sama-sama berwarna cokelat, namun terlihat cerah.

Silakan cek kembali di gambar ini :

Kali ini gambar diambil dengan menggunakan blitz, selintas sama, tapi ada perbedaan. Yang palsu tampak warna pudar baik pada warna dasar nya maupun gambar2 LV. 

So, sudah tau kan mana yang asli dan palsu?

Yap, yang asli adalah dompet 😊👍🏻


Minggu, 10 Juli 2016

My First ♠ Kate Spade ♠️ Handbag

Tanggal 10 Juli 2015, saya tidak sengaja main ke toko Kate Spade (KS) di Plaza Senayan. Saya tertarik masuk karena papan iklan di depan toko tertulis diskon up to 50% 😁

Kebetulan saya ingin mencari dompet. Saya pun masuk melihat-lihat. Koko saya keukeuh (hehe) jangan beli dompet, lebih baik beli tas, karena dompet ga terlalu kelihatan dan pride nya ga dapet 😌 (bener juga sih)

Saya nurut si Koko dan melihat di section tas diskon, banyak yang menarik tapi willingness to buy saya agak kurang karena diskon 30%, harga after diskonnya masih tinggi 😁. Ternyata ada beberapa tas yang diskon 50% (kita harus jeli) dan ada juga yang 60%. Tentu saja saya memilih yang 60%, selain teriming-iming diskon yang lebih besar, tasnya lebih cocok untuk saya yang suka tas selempang. Jadi pas 😍

Pegawai KS juga memberi tahu bahwa kalau beli 2 dapat diskon tambahan 15% dan beli 3 dapat diskon tambahan 20%. Saya makin tertarik dan melihat-lihat lagi. 

Saya bertemu dengan seorang tante2 yang sedang milih tas, saya pun bertanya, "tante mau beli tas juga? Join yuk tante biar diskonnya nambah lagi". Ternyata si tante tertarik banget. Pas mau bayar, ada mbak-mbak join juga sehingga kita dapat diskon 20% tambahan. Alhamdulillah 🤓♠️

Tas yang saya beli tipenya Rosie ♠️, harga semula Rp 3.922.000, diskon 60% dan tambahan 20% sehingga menjadi Rp 1.255.040. 


Setelah keluar toko, Koko saya bilang bahwa dia mendukung saya beli tas bermerek, asalkan cermat dalam membeli, uang untuk beli tas adalah uang lebih yang ditabung dan gak boleh boros-boros 😁😁😁 saya manggut-manggit nurut karena tasnya special dibelikan Koko. Terima kasih Kokooo for lebaran gift nya 😍

🐰♠️🐰♠️

Senin, 28 Desember 2015

Review Gucci Rania

PENDAHULUAN
 
Sebagian besar orang berkata buat apa beli tas mahal? Tunggu dulu.. Ini bukan tentang mahal atau murah, butuh atau tidak butuh. Jadi saya tidak akan berdebat mengenai harga dan teori kebutuhan.

Untuk tulisan pertama dalam blog ini, saya akan menceritakan pengalaman saya membeli tas merk Gucci

Sore ini saya jalan ke Plaza Senayan bersama Ibu saya. Kami seperti biasa menyusuri toko demi toko. Awalnya kami melihat sale di toko Kate Spade, sebuah tas yang cocok dipakai kerja diskon 50%, menarik. Namun, saya tidak terlalu tertarik. Untuk membeli sebuah barang yang harganya jutaan, saya harus sangat sangat sangat kepengen, baru saya akan membelinya. Kalau sekedar pengen, saya tidak akan membelinya.

Kemudian masih di dalam toko Kate Spade, Ibu saya melihat ada Ibu-Ibu yang menenteng paperbag Gucci. Sepertinya hal ini biasa terjadi diantara para Ibu-Ibu (saling melihat kantong belanjaan). Ibu saya berkata pada saya sambil berbisik, "sudah dua ibu-ibu lho yang bawa kantongan Gucci, jangan-jangan diskon. Ayo kita kesana." Kami pun keluar dari toko Kate Spade.

Saya ikuti Ibu saya. Kemudian masuklah kami ke toko Gucci. Di sana sudah ada beberapa Ibu-Ibu dengan anaknya (seperti saya dan Ibu) memilah-milih beberapa tas. Ternyata ada diskon sampai dengan 30%.

Mata saya menyusuri melihat beberapa model dan ternyata, sesosok tas Rania yang saya incar sejak dahulu kala, bertengger di rak. Diskon 30%. Wow!

Saya pun memegang-megang tas tersebut. Saya masuk dalam tahap sangat sangat sangat kepengen. Tapi saya harus menguji rasa kepengen saya dengan bertanya :

a. Apakah tas itu masih ada yang baru? (Kalau barang display, saya selalu membatalkan pembelian saya apapun yang terjadi) 
    Jawaban mas SPG : ada, tapi harus ngambil di Plaza Indonesia. Aku bantu cari ya, kalau barang sudah ready, nanti aku hubungi kakak..

b. Bertanyalah pada Ibu. Ibu adalah konsultan terjujur yang pernah ada. Saya selalu bertanya pada Ibu jika akan membeli barang. Berbeda dengan teman yang pandai membujuk untuk beli ini itu dan hampir selalu berkata bagus, Ibu selalu tepat dalam memberikan pertimbangan.

c. Saya berkata pada mas-mas SPG bahwa saya akan berjalan-jalan terlebih dahulu. Biasanya kalau saya gak terlalu kepengen, saya akan terlupa dengan tas itu, dan mungkin akan tergoda dengan tas lainnya walaupun tas lainnya tidak saya beli. Tapi setelah berjalan-jalan 3 jam (sampai nyebrang ke mall senayan city) saya malah makin terngiang-ngiang pada tas tersebut. Tas lainnya sih ada tapi jangankan tergoda, melirik saja saya malas. Mas SPG menghubungi saya berkata bahwa tas tersebut sudah Ready.


Tas Rania (Sumber : googling images di google)


Dan kemudian saya pun kembali ke toko dan melihat tas tersebut. Dan dimulailah experience ini.....


BUYING EXPERIENCE

1. Mas SPG mengambilkan tas Gucci fresh from the oven (fresh dari bungkusan cokelat tulisan Gucci) yang masih terlipat rapi dan masih ada selotip barcode barang isinya. Seharusnya barcode ini jangan dibuka dan tetap ditempel di bungkusannya (punya saya dicopot. Sampai dirumah saya cek yang punya Ibu saya, beberapa masih ditempel di bungkusnya).

2. Ketika tas dibuka, tas masih terbungkus rapi. Tali panjang dan rumbai (gantungan) masih terbungkus, menandakan bukan barang display. Saat dibuka, rumbainya masih agak meletot mungkin karena terbungkus dan terlipat. Saya pun memeriksa dengan seksama tas tersebut, apakah ada cacat atau tidak. Sambungan logo Gucci antar sisi-nya sebaiknya dicek, apakah simetris/bersambungan (walaupun terpotong sisi-nya). Material kulit-nya pun saya periksa khawatir ada scratch. Alhamdulillah mulus, hehehe...


Begini penampakan tas-nya (Tadinya saya mau foto-foto di toko, tapi saya malu juga :p dan suasananya ramai, alhasil saya foto setelah sampai rumah)

3. Tas yang di display lama, kata Ibu, wanginya akan lain dibandingkan dengan tas baru. Tas baru wangi-nya lebih 'menusuk'. Jadi saya agak sedikit mengendus tas tersebut. Hehehe...

4. Cek dalam tas. Label kode (warna hitam) di sisi tas, potongan material tas, dan petunjuk tas harus ada di dalam tas tersebut. 


 Label di dalam tas



 Kelengkapan yang ada di dalam tas

5. Isi tas (kertas-kertas) sebaiknya jangan dibuang, dimasukkan lagi ke dalam tas tersebut supaya bentuknya tidak meletot jika disimpan. Tadi sewaktu beli saya minta dus, tapi gak dikasih sama mas SPG-nya, mungkin karena diskon.

6. Jangan lupa untuk menyimpan bonnya ya (saat saya beli saya gak dikasih amplop bon, biasanya kalau Ibu saya beli, dapat warnanya cokelat. Lagi-lagi mungkin karena diskon)

7. Karena paper bag Gucci cokelatnya habis, tadi saya dikasih paper bag Gucci putih, katanya sih buat kids. Saya sih gapapa, gambarnya lumayan lucu teddy bear. Tapi, Ibu-Ibu yang antri 2 orang sebelum saya, ngotot minta paperbag cokelat.


Paper bag putih dengan gambar Teddy Bear


Cerita tambahan : Suasana di dalam toko tadi ramai banget. Waktu bayar pun sampai antri. Saya antri di belakang om-om yang belikan tas buat istrinya. Sewaktu om-om itu sudah bayar, tiba-tiba ada tante-tante nyerobot. Saya lantas memberanikan diri menegur Tante itu.

Tante itu nyerocos : "Saya belinya banyak lho, beli tas dan dua dompet."
Saya : (senyum simple)

Mbak petugas kasir sih mendahulukan saya karena dia tahu saya berada di belakang barisan.

Tante itu ngomong lagi : "Saya gak tahu ya ini antrinya bagaimana, chaos ini. Mbak kalau mau duluan, silakan aja."
Saya : (gak nyahut, masih tersenyum aja)

Tante itu melihat saya dari atas ke bawah trus ke atas lagi, trus kebawah lagi. Semacam olahraga mata mungkin... 

Saya hari ini memakai baju biasa saja, celana panjang, plus atasan sweater, dan sepatu keds. Sementara si tante dengan rambut agak disasak, bergaun biru dan sepatu high heels (saya no comment sih, walaupun gatel pengen ngomentarin di tulisan ini :P )

Di belakang saya yang antri mbak-mbak juga, mungkin sebaya saya, setelah saya bayar, mbak itu juga tidak kasih si tante duluan. Jadilah si tante makin ngedumel. Saya sih langsung ngacir, bye tante...


REVIEW 
(Skala 10)

A. Seputar Toko Gucci Plaza Senayan
a. Suasana toko : 7
b. Ragam model display : 7 (di Sency lebih banyak ragamnya)
c. Keramahan dan Service SPG : 9 (tadinya mau dikasih 9.5, tapi saat melayani, juga melayani cust lain :D wajar sih karena toko sedang ramai. Mas-mas nya tidak membedakan pelayanan dan tidak melakukan customer profiling secara berlebihan, apapun apa yang kita pakai, dia tetap melayani dengan maksimal)
d. Pelayanan Kasir : 8.5 (thanks mbak udah belain saya duluan di antrian, walaupun saya hari tadi gak berpenampilan all out =D)
e. Perasaan berbelanja : 8.5

B. Seputar tas Rania
a. Model : 9.5
b. Kerapian dalam pembuatan : 9.5
c. Daya tampung : 8.5 (kecil-kecil cabe rawit. Kapasitasnya lumayan, buat dompet, power bank, cargeran, kantung make-up, tissue, aneka kunci, masuk semua) Semoga kuat dan awet..
d. Value for money : 7.5 (ini relatif sih...)
e. Perasaan memiliki tas : 9.9


PENUTUP


Begitulah pengalaman saya. Terima kasih sudah menyimak dan mengunjungi blog saya. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Semoga di lain kesempatan saya bisa bercerita tentang tas lagi yaa...